Bersandar
di bahu senja
Coba
ratapi tiga dasawarsa
Tentang
apa yang kupunya
Tentang
apa yang kan kubawa
Ini
bukan mengenai harta
Bukan
pula belahan jiwa
Dengan
apa membayar harga
Usia
seketika berkalang tanah
Inilah
aku…
Sengit
mengangkangi simpulan kalbu
Menenggak
ranumnya dunia
Mengoyak
santun yang tersisa
Inilah
aku…
Beringas
ditunggangi nafsu
Porandakan
kebajikan
Tak
hiraukan hari pembalasan
Acap
kali tak ukur diri
Merasa
ibadah paling berarti
Bergegas
di antara panji
Berkoar
suci pekerjaan hati
Kini
hati berbinar rindu
Kuliti
jelaga kalbu
Wahai
pemegang jiwaku
Masih
dapatkah ku ulur waktu
Bilik
hati dipenuhi doa
Harap
memelas seiris berkah
Dari
yang Maha Segala
Hingga
tangguh waktuku tiba
Tercekat
raga segera berpaut
Bengis
maut mampir merenggut
Tebusan
tawa dunia
Meninggalkan
raga tak bernyawa
Inilah
aku…
Meringkuk
kaku terbuai bisu
Selaksa
lidah ciptakan kelu
Berhujam
siksa dipukul dipalu
Inilah
aku…
Merangkak
mengerang memohon padaMU
Jauhkan
aku dari pilu
Ambilkan
kebaikan untukku
Eza
Avlenda
27
Mei 2017
Posting Komentar