Kementerian Agama
mencanangkan program beasiswa S2 untuk guru bidang studi pada jenjang
tsanawiyah dan aliyah sejak tahun 2006. Melalui program beasiswa ini diharapkan
guru-guru bidang studi di bawah naungan Kementerian Agama dapat meningkatkan
kompetensi akademiknya sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing. Program
ini menyeleksi guru-guru yang ingin melanjutkan studi pada sepuluh perguruan
tinggi terbaik di Indonesia. Program ini memberi kesempatan kepada ku untuk
melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Program Studi
Biologi tahun 2007.
Masa perkuliahan di
ITB, memberi banyak pengalaman berharga. Ada sosok seorang dosen yang juga
memberi inspirasi kepada saya, beliau adalah Dr. Devi Nandita Choesin. Alhamdulillah,
beliau adalah pembimbing akademik sekaligus pembimbing thesis ku. Bu Devi dengan tampilannya yang sederhana dan selalu
hangat bila bertemu mahasiswa, membuat aku kagum. Beliau memiliki sikap
disiplin yang tinggi, membimbing mahasiswa dengan penuh kesabaran, selalu
membiasakan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Di antara
kesibukannya yang padat, beliau tetap menyempatkan mengoreksi tugas-tugas yang
dikerjakan mahasiswa. Jika ada tugas mahasiswa yang mirip/sama persis, beliau
akan memanggil mahasiswa tersebut dan meminta klarifikasi mengenai tugasnya.
Satu hal yang aku pelajari dari kebiasaan sang dosen, bahwa sesungguhnya beliau
menginginkan mahasiswa mengerjakan tugas dengan usahanya sendiri, tidak menjadi
plagiat apalagi memperoleh semua dengan instan. Melalui cara ini sebenarnya bu
Devi ingin agar mahasiswa menjadi lebih kreatif, bisa berinovasi,
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas apapun, agar hasil yang diperoleh
juga maksimal.
Aku selalu berusaha
untuk mengikuti semua perkuliahan dengan baik. Aku punya target untuk menyelesaikan
studi dalam dua tahun. Saat-saat berat yang aku rasakan adalah saat melakukan
penelitian untuk thesis. Alhamdulillah
di bawah bimbingan bu Devi, aku selalu dipantau dalam mengerjakan penelitian. Beliau
mengecek penelitian yang aku lakukan, dan akhirnya penelitianku selesai pada
waktunya. Pada saat bimbingan penulisan thesis,
aku tidak mengalami hambatan yang berarti. Walaupun beliau sedang ada tugas ke
luar negeri, namun bimbingan tetap berlangsung.
“Saya akan berangkat
ke luar negeri” ucapnya, sambil memandangku yang duduk menghadap ke arahnya. Aku
hanya menganggukkan kepala.
“Kamu bisa
menggunakan “track change” tanyanya
lagi.
“Bisa bu” jawabku.
“Ini email saya”
ucapnya sambil menulis di selembar kertas note.
“Kirimkan draf
perbaikan thesisnya ke email saya ya” ucapnya sambil menyerahkan secarik
kertas.
Aku melakukan
bimbingan penulisan melalui email, dalam tugasnya beliau masih sempat membaca
draf thesisku. Hingga akhirnya draf thesisku
selesai, dan siap untuk maju seminar hasil.
Ada
nasehat yang beliau sampaikan setelah usai sidang thesis, yang membuat aku menangis : “saya sangat menghargai semua
kerja keras dan jerih payah yang telah kamu lakukan selama ini, baik pada saat
perkuliahan, melakukan penelitian hingga sidang ini. saya yakin sekali kamu
adalah orang yang tekun dan gigih, jangan pernah hilang semangat itu. Apalagi
kamu seorang guru, guru yang harus menjadi contoh yang baik untuk
murid-muridmu, untuk rekan sesama guru dan yang paling penting, kamu akan
kembali ke masyarakat. Saya berharap akan bertemu kamu lagi di sini, di program
doktor”. Nasehat beliau begitu dalam aku rasakan, ternyata di sela-sela
kesibukannya, beliau tetap mengikuti perkembanganku selama menempuh studi di
sini.
Quote : ketika kita melakukan suatu pekerjaan, lakukanlah sebaik mungkin, karena harga diri kita sedang dipertaruhkan.
Quote : ketika kita melakukan suatu pekerjaan, lakukanlah sebaik mungkin, karena harga diri kita sedang dipertaruhkan.
Posting Komentar