Mentari
bermuara di uzur hari
Wajah
senja terlihat berseri
Semburat
merah merona
Meraut
semangat muda
Langit
telah berhias diri
Bintang menanti sejak tadi
Kelam
datang berparas malu
Menunggu
bulan yang masih tersipu
Sebagian
bintang ditempeli awan
Cahaya
rembulan mulai tersamarkan
Pepohonan
tak bergeming
Angin
malas memainkan ranting
Malam
terkubur diam
Dalam
rona temaram
Desiran
cinta berirama
Membalut
rentak jiwa
Kupahat
indahnya rindu
menyunting asa ku menunggu
Deru
kalbuku terdengar runtuh
Bias bayangmu kian menjauh
Kunang-kunang terbanglah
Cari di mana hatiku yang terbelah
Tak kutemukan penawarnya
Rintihan ini menguras jiwa
Duhai hati yang meringis
Bersabarlah menunggu gerimis
Pesona belaian romantis
Menyembuhkan luka teriris
Kapan malam berganti siang
Aku sirna dengan luka berkalang
Kuharap kan terhapus semua pilu
Mengenang pertemuan di malam syahdu
Kala waktu enggan berkawan
Gelap rakus melahap pandangan
Raga sendu merayu
Duka meratap haru
Guram merambak sanubari
Sungkawa merayapi diri
Kau yang nun jauh di sana
Tahukah aku berbalut derita
Posting Komentar