0



Mentari bermuara di uzur hari
Wajah senja terlihat berseri
Semburat merah merona
Meraut semangat muda

Langit telah berhias diri
Bintang menanti sejak tadi
Kelam datang berparas malu
Menunggu bulan yang masih tersipu

Sebagian bintang ditempeli awan
Cahaya rembulan mulai tersamarkan
Pepohonan tak bergeming
Angin malas memainkan ranting

Malam terkubur diam
Dalam rona temaram
Desiran cinta berirama
Membalut rentak jiwa

Kupahat indahnya rindu
menyunting asa ku menunggu
Deru kalbuku terdengar runtuh
Bias bayangmu kian menjauh

Kunang-kunang terbanglah
Cari di mana hatiku yang terbelah
Tak kutemukan penawarnya
Rintihan ini menguras jiwa

Duhai hati yang meringis
Bersabarlah menunggu gerimis
Pesona belaian romantis
Menyembuhkan luka teriris

Kapan malam berganti siang
Aku sirna dengan luka berkalang
Kuharap kan terhapus semua pilu
Mengenang pertemuan di malam syahdu

Kala waktu enggan berkawan
Gelap rakus melahap pandangan
Raga sendu merayu
Duka meratap haru

Guram merambak sanubari
Sungkawa merayapi diri
Kau yang nun jauh di sana
Tahukah aku berbalut derita









Posting Komentar

 
Top