Menulis tak harus dipersepsikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, buku atau
artikel di media massa. Menulis juga dapat berupa, cerpen, puisi, atau ulasan
mengenai sesuatu. Nah, yang penting kita harus menjaga konsistensi menulisnya. Aku
bukanlah penulis yang banyak menghasilkan karya, namun aku mencoba untuk selalu
menulis. Cara yang biasa aku lakukan adalah
:
- Menuliskan apa yang kita alami. Apa yang kita alami lebih mudah dituliskan daripada menulis hal-hal yang tidak kita alami. Apalagi menulis sesuatu yang sebenarnya tidak kita kuasai ilmunya. Oleh karena itu aku biasa menulis apa yang kulihat, kualami, dan kudengarkan. Peristiwa yang kita alami dalam kehidupan dapat menumbuhkan ide menulis.
- Status di media sosial juga dapat memberi banyak ide yang dapat memicu kita untuk menulis. Sebenarnya status kita maupun teman-teman di facebook merupakan salah satu ide yang dapat dikembangkan menjadi tulisan.
- Membaca blog orang lain, juga dapat membantu menyediakan ide. Kita dapat mengambil idenya, namun mulai menuliskannya dengan gaya kita sendiri.
- Keberadaan komunitas menulis juga penting untuk menjaga konsistensi menulis kita. Dalam suatu komunitas, terkadang ada saja topik-topik yang dapat didiskusikan.
- Siapa sih yang nggak pernah ngobrol sama manusia lain? Nah, obrolan apapun, serius ataupun bercanda, sebenarnya bisa menjadi ide untuk menulis. Bahkan yang sering aku lakukan untuk mempertahankan konsistensi menulis adalah mengobrol mengenai sesuatu dengan buku, tentu saja media untuk mengobrolnya melalui tulisan.
- Menuliskan ide/kata kunci apapun di saat-saat waktu luang, bisa di blocknote atau note yang ada di hp.
- Di saat-saat terbentur ide dan malas menulis pun, aku beralih menulis rangkuman materi sebagai bahan untuk membuat media pembelajaran.
- Dan akhirnya menemukan lecutan yang ampuh untuk menjaga konsistensi menulis, setidaknya untuk 30 hari ke depan, yaitu 30 Days Writing Challenge (30DWC) Inspirator Academy.
Pokoknya setiap
hari menulis, walaupun hanya satu kalimat. Mari kita terus bertumbuh bersama,
dalam komunitas menulis, salah satu wadah yang bisa menjadi penyemangat kita
untuk terus menulis. Tetaplah menggunakan jubah kreator, namun di saat kita
lelah dan melepaskannya, beralihlah menggunakan jubah editor untuk sementara
waktu. Mari kita berpijar bersama, lewat menulis. Keep on fire.
Luar biasa
BalasHapusMari kita berpijar bersama ya kak Rosi
BalasHapus