2



Menulis tak harus dipersepsikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, buku atau artikel di media massa. Menulis juga dapat berupa, cerpen, puisi, atau ulasan mengenai sesuatu. Nah, yang penting kita harus menjaga konsistensi menulisnya. Aku bukanlah penulis yang banyak menghasilkan karya, namun aku mencoba untuk selalu menulis. Cara yang biasa aku lakukan  adalah :
  • Menuliskan apa yang kita alami. Apa yang kita alami lebih mudah dituliskan daripada menulis hal-hal yang tidak kita alami. Apalagi menulis sesuatu yang sebenarnya tidak kita kuasai ilmunya. Oleh karena itu aku biasa menulis apa yang kulihat, kualami, dan kudengarkan. Peristiwa yang kita alami dalam kehidupan dapat menumbuhkan ide menulis.
  • Status di media sosial juga dapat memberi banyak ide yang dapat memicu kita untuk menulis. Sebenarnya status kita maupun teman-teman di facebook merupakan salah satu ide yang dapat dikembangkan menjadi tulisan.
  • Membaca blog orang lain, juga dapat membantu menyediakan ide. Kita dapat mengambil idenya, namun mulai menuliskannya dengan gaya kita sendiri.
  • Keberadaan komunitas menulis juga penting untuk menjaga konsistensi menulis kita. Dalam suatu komunitas, terkadang ada saja topik-topik yang dapat didiskusikan.
  • Siapa sih yang nggak pernah ngobrol sama manusia lain? Nah, obrolan apapun, serius ataupun bercanda, sebenarnya bisa menjadi ide untuk menulis. Bahkan yang sering aku lakukan untuk mempertahankan konsistensi menulis adalah mengobrol mengenai sesuatu dengan buku, tentu saja media untuk mengobrolnya melalui tulisan.
  • Menuliskan ide/kata kunci apapun di saat-saat waktu luang, bisa di blocknote atau note yang ada di hp.
  • Di saat-saat terbentur ide dan malas menulis pun, aku beralih menulis rangkuman materi sebagai bahan untuk membuat media pembelajaran.
  • Dan akhirnya menemukan lecutan  yang ampuh untuk menjaga konsistensi menulis, setidaknya untuk 30 hari ke depan, yaitu 30 Days Writing Challenge (30DWC) Inspirator Academy.
Pokoknya setiap hari menulis, walaupun hanya satu kalimat. Mari kita terus bertumbuh bersama, dalam komunitas menulis, salah satu wadah yang bisa menjadi penyemangat kita untuk terus menulis. Tetaplah menggunakan jubah kreator, namun di saat kita lelah dan melepaskannya, beralihlah menggunakan jubah editor untuk sementara waktu. Mari kita berpijar bersama, lewat menulis. Keep on fire.

Posting Komentar

 
Top